top of page

Dampak Pornografi Bagi Remaja



Pornografi memang memikat namun mengikat dan merusak. Anak-anak kita telah menjadi mangsa bagi fantasi seksual dan pornografi. Kebanyakan mereka mendapatkan akses melalui teman-teman di sekolah. Paparan budaya seksual menyebabkan remaja kita mengalami peperangan internal antara hati nurani dan kepuasan “terlalu dini”. Hal ini menempatkan mereka pada gambaran cinta yang terdistorsi.

Pornografi memiliki kekuatan candu sehingga penikmatnya selalu ingin lebih. Maraknya media sosial, sexting, dan teknologi telah menciptakan daya pikat yang semakin tinggi bagi remaja untuk mencari lebih banyak konten-konten dan pengalaman pornografi. Perhatikan statistik dari statisticbrain.com:

  • Sekitar 11.000 "film dewasa" dirilis setiap tahun

  • Industri pornografi menghasilkan $2,84 miliar/tahun hanya melalui internet saja. Secara keseluruhan diperkirakan menghasilkan antara $57-$100 miliar/tahun.

  • Istilah yang paling banyak dicari di internet adalah "seks"

  • 87% mahasiswa mengatakan mereka berhubungan seks melalui webcam atau telepon


Mengapa industri pornografi mengincar anak-anak Anda?

Industri pornografi adalah bisnis yang sangat besar, dan karena itu, tahu bagaimana meningkatkan pasarnya. Mereka tahu sifat adiktif dari produk mereka, terutama untuk remaja. Pada masa remaja, otak mudah dimotivasi oleh efek reward (imbalan) yang dirasakan. Jalur ini—the ventral tegmental area, the nucleus accumbens dan the pre-frontal cortex—berada pada keadaan paling sensitif. Ketika dirangsang, otak melepaskan dopamin ke jalur itu. Otak menginginkan lebih dan lebih. Dopamin sendiri tidak buruk karena memberikan efek motivasi, kesenangan, dan suasana hati yang positif. Namun, ketika dopamin dilepaskan sebagai hasil interaksi dengan pornografi, itu merugikan. Otak membidik pornografi di atas segalanya.


Pertama kali seseorang melihat pornografi atau mengalami fantasi seksual, otak menyimpan pengalaman itu. Sementara itu, dopamin meneriakkan pesan yang tak tertahankan ke daerah otak yang terkena: "Lakukan lagi!" Bagi otak yang diperbudak, pornografi dan fantasi seksual menjadi kebutuhan dasar seperti makanan dan air. Banyak remaja laki-laki dan perempuan mengatakan bahwa mereka terpikat melalui semua iklan bermuatan seksual, film romantis, dan lelucon seksual yang kasar. Konten seksual tersedia di mana saja!


Dampak mengkonsumsi pornografi secara konsisten bagi remaja.

  • Keyakinan dan nilai-nilai mengenai seks yang tidak realistis

  • Terlalu fokus atau terobsesi pada seks

  • Perilaku seksual yang agresif

  • Perilaku seksual yang permisif

  • Keinginan terlalu dini untuk berhubungan seks

  • Pergaulan bebas

  • Mempertanyakan tubuh dan kinerja seksual mereka

  • Memiliki masalah dalam perilaku

  • Depresi

  • Memiliki masalah dalam ikatan emosi dengan orang lain termasuk orang tua

Remaja laki-laki dan perempuan melihat konten yang sama melalui lensa yang berbeda. Remaja perempuan cenderung secara unik tertarik pada fantasi eksplisit di balik gambar seksual yaitu membayangi hubungan itu. Mereka mencari tubuh yang dipahat sempurna yang cocok dengan apa yang mereka lihat di layar. Remaja laki-laki cenderung tertarik pada gambar, kesenangan, dan menginginkan seorang perempuan berpakaian dan bertindak seperti karakter yang mereka lihat di layar.


Diam bukanlah pilihan.

Sayangnya, ini adalah topik yang perlu dibahas oleh orang tua dengan anak-anak. Daripada melarang, mari dampingi anak-anak kita memahami mengapa hal ini sangat berbahaya.

  • Pornografi dan fantasi seksual bersifat progresif.

  • Pornografi dan fantasi seksual bersifat adiktif tetapi tidak memuaskan.

  • Pornografi dan fantasi seksual mengubah cara pandang melihat orang sebagai objek memuaskan hasrat seksual.

  • Hubungan yang sehat menjadi tidak mungkin selama pornografi dan fantasi seksual hadir.

  • Depresi hampir tak terelakkan bagi penikmat pornografi.

  • Pornografi dan fantasi seksual menghambat pertumbuhan otak.


Lindungi sejak dini.

Dengan melindungi hasrat seksual tepat pada waktunya, semua perkembangan fisiologis otak pada remaja menjadi bagian dari rancangan Tuhan yang indah. Itulah yang memungkinkan kita untuk melihat pasangan 30 tahun sama menariknya dengan hari kita menikah. Itu yang membantu kita mampu mengasihi orang lain dengan kasih Allah dan menghormati laki-laki maupun perempuan sesuai nilai diri mereka. Kitab Suci maupun sains menegaskan bahwa unsur penting dari hikmat adalah pengendalian diri. Kebebasan sejati ditemukan dalam pengendalian diri, bukan pemanjaan diri.


Sumber: Focus On The Family - How Pornography Affects A Teen’s Brain



10 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page